Friday, May 13, 2016

Cinta Harus Sabar dan Ikhlas (oleh Hana I.R.)

Sudah menginjak 3 tahun umur pernikahan mereka. Tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Berbeda dengan adik mereka yang baru menikah 2 tahun yang lalu sudah dikaruniai anak kembar. Hal itu lantas tidak menjadikan iri pasangan Erva dan Andi. Meskipun kerap orangtua mereka menyinggung tentang permasalahan itu. Tapi mereka saling menguatkan dan meyakinkan bahwa semua ini rencana Tuhan. Mereka selalu berdoa dan juga berusaha, tetapi semua itu dikembalikan kepada Tuhan yang maha tau apa yang terbaik bagi umatnya.
Pagi itu, Erva mengeluh pusing dan mual. Kebetulan Andi juga sedang libur mengajar dan bisa merawat istrinya tercinta. Erva tak tega melihat suaminya harus bergelut dengan dapur untuk membuatkan sarapan. Tapi Andi tetap ingin memasak sup untuk istrinya itu "cepat sembuh ya ummi" itu yang dikatakan Andi kepada Erva sambil mengecup keningnya.
Andi memang bukan tipe suami yang selalu romantis tapi dia selalu membuat kejutan-kejutan kecil untuk istrinya. Mulai dari selalu mengecup kening Erva ketika bangun tidur. Hal kecil yang membuat hati Erva bahagia. Begitu juga ketika proses perkenalan mereka. Di suatu acara pernikahan teman mereka. Andi adalah teman dari mempelai pria sedangkan Erva teman dari mempelai wanita. Ketika Andi sedang mengobrol dengan temannya dia melihat Erva juga sedang mengobrol dengan Arsya yaitu mempelai wanita. Dengan ragu andi menanyakan kepada temannya itu, siapa yang sedang mengobrol dengan istrinya itu. Temannyapun menjawab bahwa wanita itu adalah sahabat istrinya dulu ketika tinggal di pondok pesantren. Semakin besar rasa ingin tahu Andi terhadap wanita itu sehingga terus menanyakan kepada temannya. Selang beberapa hari Andi meminta Kahfi temannya itu, untuk melamar wanita yang ditemuinya kemarin. Hal itu sungguh membuat Kahfi terkejut karna baru dua hari yang lalu dia bertemu dan belum berkenalan tapi Andi sudah ingin melamar wanita itu. Dengan membawa orangtuanya, dan kahfi beserta istrinya, Andi bertemu dengan Erva. Begitupun Erva, dia terkejut karena ada seorang pria yang tidak ia kenal melamarnya. Proses lamaranpun diawali dengan perkenalan Andi juga dengan menceritakan hal yang meyakinkan andi untuk memutuskan wanita yang belum dikenalnya itu. Erva cukup kagum dengan keberanian andi itu. Dia juga yakin bahwa Andi orang yang baik karna dia sahabat kahfi sekaligus suami dari sahabatnya, Arsya. Karena lamaran ini terkesan mendadak yang mengejutkan Erva, dia memutuskan untuk meminta waktu dia untuk berfikir, karena ia tau pernikahan itu bukan hal yang mudah, harus dengan pemikiran yang matang. Lantas hal itu tidak membuat Andi kecewa, dia tetap bersabar menunggu jawaban dari Erva. Hal yang dilakukan erva ini untuk menguji sang calon suami apakah dia akan bersabar atau tidak seperti seorang pria yang melamarnya dahulu. Sama seperti Andi, dia juga diminta menunggu tapi selang beberapa bulan dia mengirimkan undangan pernikahannya. Hal yang membuat Erva kecewa, tapi dia bersyukur mungkin pria itu bukan yang terbaik untuknya. Erva butuh waktu hingga 5 bulan untuk meyakinkan bahwa Andi merupakan pria yang terbaik untuknya dengan selalu beristikharah meminta petunjuk kepada Allah. Berita membahagiakan andipun datang. Tetap dengan keberaniannya dia meminta bahwa akad pernikahannya segera dilaksanakan ba'da isya dengan mengundang orang terdekatnya. Erva cukup kaget juga, tapi dengan begitu dia benar-benar mengakui ketulusan Andi untuk mempersuntingnya.
Proses akad pun selesai, malam itu resmi mereka sebagai sepasang suami istri. Tapi, Erva malah menangis, karena dia tidak bisa menunaikan kewajibannya untuk pertama kali sebagai seorang istri karena dia sedang haid. Dia meminta maaf kepada andi yang sekarang menjadi suaminya. Andi menenangkan erva dan mengecup keningnya. Hal tersebut bukanlah dosa besar karena itu merupakan pemberian dari Tuhan, bahwa setiap wanita mengalami haid setiap bulan sekali.
Bulan demi bulan hingga berganti tahun, ada hal yang membuat Erva menangis dan meminta maaf karena sebagai seorang wanita dia merasa tidak sempurna ketika belum dikarunia seorang anak. Lagi-lagi andi mengecup kening erva, hal yang selalu dilakukannya untuk menenangkan istrinya itu. Semua hal itu datangnya dari Allah kita hanya berusaha dan berdoa. Hal yang membuat Erva tetap semangat karena ada seorang suami yang selalu mendampinginya bagaimanapun keadaannya.
Sup yang dimasak Andi sudah matang, dia segera menghidangkannya diatas meja untuk dimakan bersama istrinya. Perhatian kecil yang membuat Erva semakin mencintainya. Ketika makan sedang berlangsung, Erva muntah karena sudah tidak kuat lagi. Andi yang sedang makanpun langsung berhenti dan segera membantu istrinya. Dia menggendongnya kekamar dan memberikan minyak untuk sekedar menghangatkan Erva. Hal yang membuat erva malu karena suaminya harus rela membersihkan bekas muntahnya. Tapi andi tetap bersabar untuk merawat Erva hingga memutuskan untuk ke dokter.
Suatu hal yang merupakan kabar bahagia, membuat andi dan erva menangis bahagia ternyata setelah diperiksa dokter, Erva positif hamil 3 minggu. Andi pun mengecup kening erva dan mungucapkan "terimakasih umi sayang".
Sungguh penantian yang luar biasa dengan kesabaran dan hati yang ikhlas, bagi siapapun yang percaya akan rencana tuhan dia akan mendapatkannya. Tuhan tahu siapa yang terbaik untuk umatnya dan kapan akan diberikan yang terbaik untuk umatnya. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Selebihnya merupakan kuasa Tuhan.Cinta Harus Sabar dan Ikhlas

Baca cerpen lainnya klik http://adf.ly/1aKyuF

No comments:

Post a Comment